Universitas Budi Luhur Kukuhkan 2 Guru Besar Bidang Ilmu Komputer

Universitas Budi Luhur Kukuhkan 2 Guru Besar Bidang Ilmu Komputer

Jakarta, 19 Februari 2024 – Universitas Budi Luhur (UBL) menggelar pengukuhan dua Guru Besar Bidang Ilmu Komputer Fakultas Teknologi Informasi. Pengukuhan terhadap Prof. Dr. Ir. Hari Soetanto, S.Kom., M.Sc. dan Prof. Dr. Ir. Wendi Usino, M.Sc., M.M. dipimpin Rektor Universitas Budi Luhur, Prof. Dr. Agus Setyo Budi, M.Sc di Grha Mahardhika Bujana, Petukangan Utara, Jakarta Selatan, Senin (19/02/2024).

Ketua Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti Kasih Hanggoro, MBA dalam sambutannya menyampaikan pengangkatan dua Guru Besar ini menjadi sebuah kebanggaan. Dari mereka diharapkan akan banyak karya-karya yang dilahirkan tidak hanya bagi kampus tapi juga bagi nusa dan bangsa.

Kehadiran Guru Besar menurutnya, merupakan indikator salah satu penunjang mutu perguruan tinggi. Oleh karena itu pihaknya, mendukung penuh para dosen di UBL untuk mencapai jenjang menjadi Guru Besar.

“Kemajuan teknologi informasi menjadi tantangan dari dua Guru Besar untuk mengembangkan ide-ide baru. Menjadi Guru Besar bukan hal yang mudah, karena membutuhkan perjuangan dan saya berharap teman-teman dan sahabat yang sudah sekolah tinggi dengan keilmuan yang mumpuni untuk meningkatkan jenjangnya menjadi professor dan terus kreatif serta inovatif,” ujar Kasih Hanggoro.

Dalam pengukuhan ini, Prof. Wendi Usino menyampaikan orasi ilmiah mengenai “Prediksi Pasien Rawat Inap Melalui Analisis Multivariant Terhadap Pasien dan Faktor Curah Hujan Berdasarkan Penggunaan Deeplearning Memori Jangka Pendek Panjang”. Sementara orasi ilmiah Prof. Hari mengangkat tema “Peluang dan Tantangan Pengembangan Perangkat Lunak Berbasis Kecerdasan Artifisial yang Berbudi Luhur”.

Prof. Wendi Usino menjelaskan, penelitian yang dilakukan yakni bagaimana prediksi curah hujan yang benar-benar bisa digunakan sebagai faktor prediktor untuk melihat pengaruh dari usia, jenis kelamin dan juga suhu atau temperature, berkaitan dengan penggunaan mereka akan terkena penyakit tertentu. Prediksi ini tentunya bisa dimanfaatkan Rumah sakit untuk menyiapkan tempat perawatannya, peralatan dan juga tenaga medis yang harus disiapkan bagi para pasien.

“Penelitian saya mudah-mudahan memberikan inspirasi dan juga bisa digunakan oleh rumah sakit agar dalam memberikan pelayanan kepada pasiennya tepat sesuai dengan prediksinya. Sehingga ke depannya tidak terjadi lagi kekurangan kamar, itu yang kita harapkan dimana pada saat normal prediksi itu bisa berjalan dengan lancar,” katanya.

Sementara itu, Prof. Hari yang mengangkat tema kecerdasan artificial dalam orasi ilmiahnya menyampaikan, jika kita sebagai pembuat atau pengembang software dan menggunakannya dengan etika yang baik, bisa menghasilkan aplikasi atau penelitian yang berdampak positif bagi masyarakat terutama kalangan kampus.

Kepala LLDikti Wilayah 3 Prof. Dr. Toni Toharudin, S.Si., M.Sc. menyampaikan apresiasi atas raihan jabatan akademik tertinggi sebagai Guru Besar. Pengukuhan ini menurutnya bukan sekedar pencapaian yang mengesankan, tetapi juga menjadi bukti nyata dari dedikasi pengetahuan, semangat pantang menyerah, komitmen dan kontribusi ilmiah yang luar biasa.

Indonesia memiliki visi besar untuk menjadi Indonesia Emas 2045, namun perjalanannya tidak muda. Untuk itu diperlukan kerjasama dari seluruh elemen masyarakat termasuk mahasiswa, akademisi dan Guru Besar.

“Kami berharap Guru Besar yang dikukuhkan hari ini dapat memberikan kontribusi yang besar untuk mencapai visi besar negara melalui riset-riset yang inovatif, pengabdian yang konstruktif dan dukungan dalam pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas. Pada prinsipnya, Guru Besar bukan hanya menjadi pengajar di kampus, tetapi menjadi penggerak utama dalam Tri Dharma perguruan tinggi. dengan demikian Gru Besar harus terus berkarya dan memberikan kontribusinya untuk mewujudkan Indonesia emas 2045,” ucapnya

Prof. Toni menambahkan, dengan pengukuhan ini, LLDikti 3 menaruh harapan besar kepada dua Guru Besar untuk memandu Masyarakat khususnya generasi muda, dalam menjawab tantangan-tantangan yang kompleks di era digital ini.

“Sebagian keluarga besar Universitas Budi Luhur tentu beliau berdua memiliki tugas dan tanggung jawab yang lebih besar untuk menjadikan civitas akademika UBL menjadi insan-insan digital yang berbudi luhur,” ujarnya.

Pengukuhan seorang Guru Besar tidak hanya menjadi prestasi pribadi, tetapi juga merupakan cerminan dari kesuksesan sistem pendidikan dan penelitian yang dibangun oleh Universitas Budi Luhur. keberhasilan ini mencerminkan komitmen yang kuat dari kampus dalam menghasilkan dan mendukung keunggulan akademik serta membuktikan bahwa investasi dalam pengembangan sumber daya manusia adalah langkah yang sangat tepat.

Universitas Budi Luhur Lantik Rektor Baru Prof. Dr. Agus Setyo Budi, M.Sc

Universitas Budi Luhur Lantik Rektor Baru Prof. Dr. Agus Setyo Budi, M.Sc

Jakarta, 5 Januari 2024 – Sebagai lembaga pendidikan yang memiliki visi mencetak generasi emas yang cerdas dan memiliki keluhuran budi, Universitas Budi Luhur (UBL) bertekad mempercepat langkah menuju Budi Luhur Emas 2029.

Berbagai strategi ditempuh, salah satunya melakukan penyegaran di jajaran pimpinan universitas dengan melantik Prof. Dr. Agus Setyo Budi M.Sc sebagai Rektor UBL masa bakti 2024-2028 melanjutkan kerja rektor sebelumnya Dr. Ir Wendi Usino, M.Sc, MM yang kini mengemban tugas baru sebagai Rektor Institut Sains dan Bisnis Atma Luhur, Kota Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung.

Pelantikan dilakukan langsung oleh Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti, Kasih Hanggoro MBA di Grha Mahardika Universitas Budi Luhur Jakarta pada Jumat (5/01/2024).

Selain melantik Rektor, Kasih Hanggoro juga melantik puluhan pejabat lainnya, baik di tingkat universitas maupun fakultas dan lembaga. Hadir ikut menyaksikan antara lain Ketua LLDIKTI Wilayah 3, Prof. Toni Toharudin, S.Si, M.Sc, Rektor Universitas Nasional, Rektor Universitas Taruma Negara, Rektor Universitas BSI, Rektor Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya) dan lainnya.

Dalam sambutannya, Kasih Hanggoro menyampaikan kebanggaannya bahwa UBL hingga kini terus bertumbuh menjadi salah satu lembaga pendidikan tinggi yang memiliki fondasi sangat kuat dan kokoh sehingga mampu melewati masa-masa sulit terutama dua tahun pandemi Covid-19.

“Kita semua telah berjuang bersama, melewati masa sulit hingga kita bisa selamat sampai saat ini. Dengan kepemimpinan baru saya ingin UBL makin gemilang,” ujar Kasih.

Menurutnya, visi misi yang diemban UBL sebagaimana yang diinginkan oleh para pendiri yayasan yakni melahirkan manusia cerdas yang memiliki keluhuran budi bukanlah persoalan mudah. Karena saat ini banyak lembaga pendidikan yang mampu melahirkan orang-orang cerdas, namun lupa dengan nilai-nilai keluhuran budi.

“Nah Universitas Budi Luhur harus tetap pada komitmennya yakni membentuk warga negara yang selalu mengedepankan kecerdasan dilandasi budi pekerti yang luhur,” tegas Kasih.

Ia juga mengingatkan bahwa salah satu sebagai institusi pendidikan, UBL memiliki tugas bagaimana membantu pemerintah dalam menuntaskan angka kemiskinan dan mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara. Untuk mengambil peran besar dalam tugas tersebut tentu UBL membutuhkan SDM unggul dan berkualitas.

“Saya berharap Prof Agus memimpin program kerja UBL untuk menyiapkan SDM yang hebat baik dosen maupun mahasiswa guna mencapai Budi Luhur Emas 2029,” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Rektor UBL Prof Agus mengatakan bahwa tantangan yang dihadapi oleh perguruan tinggi ke depan tidaklah mudah. Karena itu UBL tidak mungkin bekerja sendiri, harus ada kolaborasi dengan perguruan tinggi lainnya.

“Itu sebab hari ini saya menghadirkan beberapa rektor dari perguruan tinggi lain guna memulai langkah kita bersama yakni berkolaborasi, saling asah, asih dan asuh sehingga UBL dan juga perguruan tinggi lainnya bisa maju bersama,” kata Rektor.

Ia juga berjanji membawa ’lari’ UBL untuk mengejar ketertinggalan dari universitas lainnya, terutama dalam menerapkan Tridarma Perguruan Tinggi. “Kita akan push penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Kita benahi SDM, kita dorong dosen untuk terus update dengan ilmu kekinian,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua LLDIKTI wilayah 3, Prof Toni Toharudin mengingatkan bahwa pelantikan sejatinya bukan sekadar formalitas simbolik, namun memiliki makna penting yang harus dipahami. Yakni integritas, tanggung jawab, komitmen dan kerja keras untuk mengemban sebuah amanah sebaik mungkin. Pelantikan juga harus dimaknai sebagai permulaan untuk mengabdi baik secara de facto maupun de jure.

“Apalagi kita tahu bersama bahwa tantangan yang dihadapi perguruan tinggi ke depan cukup berat. Bukan hanya pengembangan akademik tetapi juga tantangan mempertahankan citra dan reputasi institusi perguruan tinggi,” jelasnya

UBL lanjutnya merupakan perguruan tinggi yang memiliki ciri khas pendidikan budi pekerti. Universitas ini memiliki pusat studi kebudiluhuran (PSBL) untuk membekali lulusan agar tidak hanya kompeten dalam bidang akademik saja tetapi juga memiliki budi yang luhur. “Era globalisasi nilai-nilai keluhuran budi banyak yang tergerus dan peran pimpinan perguruan tinggi untuk menumbuhkan keluhuran budi seluruh sivitas akademika memegang peranan yang sangat sentral,” ujarnya.

Dengan kepemimpinan yang mengedepankan kolaboratif, Prof Toni yakin bahwa ke depan UBL akan mampu menghadapi segala tantangan yang ada. Pada akhirnya UBL akan mampu menjadi teladan dan sumber inspirasi bagi institusi pendidikan tinggi lainnya. “Saya berharap Universitas Budi Luhur terus menjadi kampus pelopor yang melahirkan lulusan-lulusan yang cerdas akademis dan memiliki karakter yang luhur,” tutup Prof Toni.

Profil Prof. Agus Setyo Budi

Prof Agus menyelesaikan pendidikan S1 di IKIP Jakarta (sekarang UNJ) program studi Fisika tahun 1987. Lalu melanjutkan pendidikan di USM Malaysia dengan prodi Fisika Semikonduktor dan menyelesaikan program doktoral di UTM Malaysia dengan Prodi Fisika Material.

Rektor Universitas Budi Luhur Prof Agus Setyo Budi
Pria kelahiran Medan 26 April 1963 tersebut sebelumnya pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Binawan Jakarta, anggota BAN PAUD & PNF, dan Ketua LLDIKTI Wilayah 3.

Beberapa penghargaan pernah diraih Prof Agus, antara lain Satya Lencana Karya Sapta 30 Tahun dari Presiden RI (2019), dan penghargaan An Exhibition On Science & Technology 2003 : 7th – 9th August, Putra WTC – Kualalumpur (Bronze Medal: Exhibitor) dari Kementerian Pendidikan Tinggi Malaysia.

Selain aktif menulis buku, Prof Agus juga sosok akademisi yang sangat produktif dalam melahirkan karya-karya ilmiah dan melakukan riset. Puluhan tulisannya telah dipublikasikan dalam jurnal dan prosiding dalam lima tahun terakhir ini. Ia juga aktif sebagai narasumber seminar ilmiah dalam berbagai kesempatan.

Sarasehan Kebudiluhuran IX

Sarasehan Kebudiluhuran IX

Jakarta, 5 November 2023 – Sarasehan Kebudiluhuran ke-IX diselenggarakan dengan tuan rumah Rumah Sakit Bhakti Asih, Universitas Budi Luhur dan SMK Pandawa Budi Luhur.

Kegiatan ini adalah ajang tahunan dimana pesertanya diikuti oleh lebih dari 70 peserta.

Lokasi diselenggarakan di 3 lokasi yang berbeda yaitu RSU Bhakti Asih, Universitas Budi Luhur, dan Hotel Horison Ciledug.

Acara tahun ini dengan kegiatan seputar kesehatan seperti seminar kesehatan, medical checkup & skrining.

Kegiatan ini juga ada ekspidisi kemanusiaan dan seminar kebudiluhuran.

Selain itu, Universitas Budi Luhur melakukan kerjasama MoU dengan Rumah Sakit Bhakti Asih dalam bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi dan kesehatan.

Acara ini dimotori oleh Pusat Pengembangan Kebudiluhuran dan dihadiri oleh Pendiri Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti, Drs. Djaetun HS, Rektor UBL Dr. Wendi Usino, M.Sc, Kepala Pusat Pengembangan Kebudiluhuran Dr. Yusran & Direktur Kerjasama & Humas Sunten Manurung, SH.